Kamis, 09 Desember 2010


Pacitan merupakan salah satu dari delapan daerah tertinggal di Jawa Timur. Namun, di sana terdapat sekitar 300 gunung kecil yang di perutnya ”mengandung” goa-goa, baik goa vertikal maupun horizontal. Hingga kini belum jelas berapa jumlah pastinya. Saking banyaknya goa dan agar mudah mengingatnya, sebutlah Pacitan sebagai Negeri Seribu Goa.
Dua di antaranya menjadi primadona, yaitu Goa Gong dan Goa Tabuhan, yang terletak di Kecamatan Punung, sekitar 30 km ke arah barat alun-alun Pacitan. Goa Gong pantas dijadikan andalan pariwisata. Di goa itu terdapat stalaktit, batuan kapur berbentuk kerucut di langit-langit goa, dan stalagmit, batuan kapur yang berdiri tegak di dasar berusia ratusan tahun. Banyak di antaranya menyerupai arca dalam berbagai bentuk yang dibuat pemahat. Menurut beberapa peneliti dan wisatawan mancanegara, goa itu paling indah di Asia Tenggara.
Memasuki goa sedalam 256 meter itu juga mudah. Pemerintah Kabupaten Pacitan sudah membuat jalur dengan pegangan besi di kanan-kiri dan memasang lampu warna-warni. Kalau lampu kurang cukup, pengunjung bisa menyewa senter di mulut goa dengan tarif Rp 2.000 per senter. Nama goa diambil dari nama bukit tempat goa itu berada. Berdasarkan legenda masyarakat sekitar, pada zaman dahulu kerap terdengar suara gong dari bukit tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar