Jumat, 10 Desember 2010

Tempe mendoan selama ini identik dengan makanan khas daerah Banyumasan. Namun, saat ini bisa dibilang mendoan menjadi salah satu makanan rakyat yang banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Tempe mendoan ini bisa menjadi camilan bahkan menjadi lauk yang lezat pendamping nasi putih yang setiap hari kita makan. Menyantap tempe mendoan sebaiknya ketika tempe tersebut masih hangat. Sehingga, panganan ini jangan disimpan terlalu lama setelah selesai digoreng. Dan kebanyakan para penjual tempe mendoan itu baru menggoreng jika ada yang memesan.

Lokasi berjualan tempe mendoan ini yang potensial adalah di tempat berkumpulnya banyak orang, seperti di pasar, dekat sekolah-sekolah, kampus, dan tempat strategis lainnya. Perlengkapan yang diperlukan untuk memulai usaha ini antara lain kompor, wajan, saringan minyak, sodet, capit makanan, dan baskom sebagai tempat adonan. Selain itu, juga diperlukan perlatan makan dan minum. Meja dan kursi sederhana juga perlu dipersiapkan untuk mereka yang makan ditempat. Dan penyajian yang unik seperti menggunakan daun pisang juga perlu dipertimbangkan agar makin memberikan warna pada makanan khas tersebut.

Resiko yang paling mungkin dan sering dijumpai para penjual makanan ini adalah kenaikan harga bahan baku yang semakin tinggi. Karena kenaikan harga bahan baku tersebut juga secara otomatis akan menaikkan harga jual yang pastinya juga akan mempengaruhi daya beli masyarakat kebanyakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar